Monday, January 26, 2015

Pengertian Desain Penelitian

DESAIN PENELITIAN

A.      Pendahuluan
1.       Pengertian Pendekatan dan Metode Penelitian
Meneliti semua penduduk yang ada disuatu Negara berarti kita melaksanakan sensus. Kemudian meneliti sejumlah penduduk di Negara itu berarti kita melakukan survai. Sensus dan survai adalah dua contoh ‘pendekatan penelitian’.
Kajian kelompok kecil adalah kajian mengenai sejumlah kecil orang, yang tidak memungkinkan kita memperlakukannya sebagai wakil dari semua penduduk, karena hanya menyangkut sebagian kecil orang.
Cara-cara yang dipilih untuk mengumpulkan data adalah :
a.       Wawancara
b.      Observasi
c.       Angket
d.      Tes
e.      Alat perekam elektronik dan magnetic

2.       Kriteria dalam Memilih Pendekatan
Untuk memutuskan pendekatan mana yang akan dipilih perlu dipahami terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan berikut ini
·         Apakah informasi yang kita perlukan sudah tersedia ?
·         Mengapa kita memerlukan informasi ?
·         Populasi seperti apa yang hendak kita terangkan ?
·         Sumber daya apa sajakah yang kita miliki dan dapat kita kerahkan ?
Secara garis besar ada dua tujuan yang ingin dipenuhi pada saat merencanakan suatu penelitian :
·         Apakah peneliti akan atau tidak akan melakukan generalisasi dari subjek yang akan diteliti ?
·         Apakan peneliti akan menguraikan (describe) atau akan menerangkan  (explain) perilaku subjek penelitian peneliti.
B.      Desain Penelitian
1.       Pengertian Desain Penelitian
Desain penelitian dirancang untuk menjawab pertanyaan dan atau menguji hipotesis penelitian. Perlu diingat bahwa desain penelitian adalah sebuah rencana, sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahai bentuk hubungan antara variable yang ia teliti.
Desain penelitian tidak ubahnya sebagai kerangka ; dimana peneliti akan menempatkan daging (variable) dan bagaimana pula ia akan menata system aliran darah (hubungan antara variable)

2.       Jenis-Jenis Desain Penelitian
Ada empat jenis pendekatan penelitian, yakni :
·         Eksploratoris
·         Deskriptif
·         Korelasional
·         Eksperimental
Pendekatan terakhir yaitu korelasional dan telebih lagi eksperimental mempunyai maksud yang lebih tinggi, yaitu menguji hipotesis. Pendekatan korelasional memusatkan hipotesisnya pada ada tidaknya ‘hubungan’, sedangkan pendekatan ekperimental memusatkan hipotesisnya pada ‘hubungan kausal’.
3.       Menggambarkan Desain Penelitian
Adalah sulit untuk menunjukkan perbedaan yang jelas antara model dan rancangan penelitian, meskipun keduanya tidak betul-betul sama. Desain penelitian dapat kita tampilkan dalam tiga bentuk :
·         Bentuk rumus atau ekuasi
·         Bentuk skematik
·         Bentuk diagramatik atau simbolik

4.       Menilai Sebuah Desain Penelitian
Ada dua kriteria untuk menilai validitas sebuah penelitian ekperimental, yaitu internal dan eksternal ; setiap kriteria ini harus diterapkan untuk menilai keampuhan sebuah desain penelitian. Validitas internal adalah tuntunan paling mendasar bagi sebuah desain penelitian.

B.      Desain Penelitain Ekperimental
Control ekperimental dapat dinilai dari upaya peneliti dalam hal :
·         Bagaimana ia melakukan random assignment (penugasan acak) terhadap individu yang diteliti kedalam kelompok yang akan dipertandingkan
·         Bagaimana peneliti memanipulasi variable independen
·         Bagaimana dan kapan ia melangsungkan pengukuran atau observasi terhadap variable dependen berlangsung
·         Kelompok mana yang diobservasi atau diukur

1.       Desain Pra-Eksperimental (PE)
Ditandai oleh tidak adanya upaya peneliti untuk menciptakan variable termanipulasi. Ciri keduanya adalah absennya upaya peneliti untuk melakukan penugasan acak. Banyak hambatan praktis, birokratis dan bahkan hambatan etis yang dihadapi peneliti, sehingga ia sulit bahkan tidak mungkin untuk menciptakan variable termanipulasi, apalagi untuk melakukan penugasan acak
a.       Bentuk Desain PE
1.       One-Shot Case Study
2.       One-Group Pre-Test-Posttest Design
3.       Static Group Comparison.
b.      Bahaya Invaliditas
Jenis ancaman terhadap validitas internal, adalah
1.       Histori
2.       Maturasi
3.       Testing
4.       Instruentasi
5.       Regresi Statistical
6.       Seleksi
7.       Mortalitas Ekperimental
8.       Interaksi Antar Factor

2.       Desain Ekperimental Sejati (ES)
Ada tiga jenis ES akan dibahas salam uraian. Desain ES lebih unggul daripada desain PE, paling tidak dengan dua alas an. Pertama, desain ES melibatkan setidaknya satu kelompok pembanding. Kedua, ia menggunakan penugasan acak atau random assignment, sebagai upaya untuk menyetarakan kelompok-kelompok pada awal ekperimen.
a.       Pre-Test-Posttest Control Group Design
b.      Posstest-Only Control Group Design
c.       Solomon Four-Group Design

3.       Desain Ekperimental Tidak Sungguhan (Eksperimental Kuas)
Desain eksperimental kuasi (EK) dapat dipakai jika desain ES tidak fesibel. Dengan desain EK kita dapat mengkontrol satu atau dua hal berikut :
·         Kapan Observasi Atau Pengukuran Kita Lakukan
·         Kapan Perlakuan Atau Variable Independen Akan Kita Perkenalkan
·         Kelompok Intak Mana Yang Akan Mendapatkan Perlakuan
Menurut Campbell dan Stanley, tentang desain penelitian eksperimental. Paling tidak ada tiga bentuk desain EK, yakni :
a.       Desain Tes Awal-Akhir (TAA)
·         Desain kelompok control tidak setara (KKTS)
·         Desain tes awal-akhir dengan sampel terpisah (TAAST)
Desain ini menunjukkan : (1) dua jejer symbol R yang menunjukkan dua subkelompok yang setara (2) satu sampel diukur sebelum perlakuan (3) kedua sampel mendapatkan  perlakuan, namun perlakuan yang diterima oleh sekelompok I sama sekali tidak ada kaitannya dengan desain (perhatikan X dalam tanda kurung) dan (4) subkelompok II diukur setelah menerima perlakuan.
b.      Desain serial waktu (SW)
Desain ini dapat dijagokan jika peneliti ingin menilai efek perlakuan terencana dan tidak terencana (ex post facto).
·         Desain serial waktu kelompok tunggal (SWKT)
·         Desain serial waktu kelompok gpeneliti (SWKG)
Empat contoh desain SWKG dimaksud
1.       Desain SWKG dengan perlakuan tidak berkelanjutan
2.       Desain SWKG dengan perlakuan dibalik tidak berkelanjutan
3.       Desain SWKG dengan perlakuan tunggal tidak berkelanjutan

4.       Desain SWKG dengan perlakuan tunggal berkelanjutan

No comments:

Post a Comment